Listen to this post
Sekitar 2 atau 3 minggu lalu gue melakukan hal yang bisa dibilang nekat, sesuatu yang spontan dan baru bagi gue. Gue pergi ke Singapore. Ok, kelihatannya normal, "ke Singapore buat jalan-jalan, it's ok, nothing special about that. Semua orang juga pernah jalan-jalan ke Singapore, ga ada apa-apanya deh". itu mungkin pikir kalian. But no, ini sedikit berbeda. Gue kesana sebenernya hanya untuk transit dari Malaysia ke Jakarta.
Ok, hold on, Malaysia - Jakarta, tapi transit ke Singapore? Ini kaya dari Bekasi mau ke Jakarta tapi muter dulu lewat Bogor kota (ini perumpaan gue acceptable ga sih?). So anyway, kenapa gue ngelakuin ini? Gue awalnya memang berencana untuk kesana di akhir tahun 2017 atau tahun baru 2018, tapi karena beberapa alasan (read: ga ada duit coy) akhirnya gue gajadi kesana.
Karena kebetulan banget ketika Januari akan pulang, dan gue nemu opsi termurah adalah dengan Scoot yang harus transit dulu ke Singapore, jadi gue ambil penerbangan itu. Karena transitnya pun lumayan 10 jam. Maka gue berpikir, kenapa nggak nekat explore Singapore dalam waktu 10 jam?
Here’s the worse part: it was midnight. Waktu transit gue adalah jam 11pm - 9am. Jadi opsi gue sebenarnya terbatas. Tapi inilah tantangan yang gue pengen coba. What can i do in 10 hour of layover time in Singapore, at midnight?
Thanks to the internet, i got the answer. Jadi gue post pertanyaan gue ke Quora, salah satu situs tanya jawab untuk apapun, (beda dari Ask.fm ya). Dan gue dapet beberapa jawaban dari good fellows from the internet, saran apa yg bisa
gue lakuin, kemana gue sebaiknya, secara lumayan lengkap.
So i’ve made some sort of plan based from their advice.
Sampai akhirnya tiba di hari keberangkatan, things didn’t go well. Hal pertama adalah, my flight was delayed, jadi dari waktu arrival yg harusnya sekitar 10.25, delay jadi hampir jam 12. Rencana untuk menggunakan MRT hilang sudah karena sudah tutup. Masalah kedua: It was raining all night! OMG.
Setengah jam di bandara gue agak galau untuk keluar dari bandara atau tidak, karena rencana awal adalah ke Marina Bay dan Gardens by the Bay. Dan the only option since MRT is closed already adalah by taxi atau uber. Problem lain juga adalah saat itu hujan, jadi gue takut it’s gonna be waste of time to go there, because it’s not gonna be worth it anymore. Tapi akhirnya ya gue nekat memutuskan untuk lanjut, masa sudah disini akhirnya malah doing nothing? Akhirnya gue beli payung dan pesen uber ke Marina Bay dari bandara.
Supir Ubernya cukup ramah, dia juga kasih beberapa saran untuk kemana, Sepanjang jalan pun dia walk through me anything about Singapore, dia juga reassure me kalo Singapore itu aman, dan sebagainya. So thumbs up for his service.
Jadi inilah hal yg gue end up doing selama di Singapore:
1. Walk around Marina Bay Shopping Mall
Sesampainya di Marina Bay Sands, i was quite overwhelmed by the Mall, because it’s super huge. Gue harus bilang mungkin at some point i got lost few times there. Saat itu keadaannya adalah jam 1 pagi, tapi seluruh mall lampunya tetap hidup, dan ini satu mall berasa punya gue sendiri karena sepi gue bisa jalan-jalan secara bebas.
Selesai muter-muter dari dalam mall gue keluar ke area Spectra, dan disitu gue bisa melihat beberapa gedung skyscapper.
Dan setelahnya gue berjalan ke arah ArtScience museum.
2. Cross the Helix Bridge
Tidak jauh dari ArtScience museum gue melihat sebuah jembatan yaitu Helix Bridge, akhirnya gue mencoba menyebrangi karena dari situ gue bisa ke The Float atau gue mau coba atau jalan terus sampai ke arah Promenade, tapi another unlucky day, ada perbaikan jalan ditutup jadi gue gabisa lewat, jadi gue balik ke dalam mall setelahnya.
3. Ke Gardens by the bay
Oke untuk part ini, sebenernya gue kesini bolak balik kayanya sampai 3 kali. Pertama itu setelah selesai muter di mall dan selesai dari helix bridge, sekitar jam setengah 3an gue kesana lewat jembatan penghubung antara mall dan hotel, nah sesampainya disana gue takut, karena itu gue sendiri, literally alone, ga ada orang, jadi gue ragu. Ini gue lakuin 2 kali bolak balik, sampai akhirnya gue pikir it’s probably bad idea, akhirnya gue puter balik, dan balik ke mall. Gue istirahat di dalam mall sebelum mencoba balik ke Garden Bay kembali. Dan inilah yang menarik karena gue ga perlu sewa hotel, cukup tidur di bangku yang ada di dalam mall.
Akhirnya gue balik lagi sekitar jam 5 atau 6an kali ini lewat jalan bawah tanah dari stasiun MRT Bayfront. Tapi gue masih ragu saat itu, karena masih sepi banget, akhirnya sekitar setengah 7 gue lihat ada petugas datang, gue tanya apa gue boleh lihat-lihat, dan he said ok, so yeah gue adalah pengunjung pertama Gardens by The Bay di hari itu.
Disana gue jalan-jalan mengitari Gardens by the Bay, walau memang ga ada apa-apa, di pagi hari tempat ini tetap keren. Gue ke area Supertree Grove yang sepanjang malam neonnya masih terang benderang. Dan sisanya ngiter-ngiter ga jelas disana.
Gue stay disana sampe kira2 jam setengah 8, lalu setelahnya head back to airport dengan MRT. Dan itu sekitar $2. MRT nya ini cepet banget, dan memakan waktu sekitar setengah jam ke bandara.
4. Terakhir: Explore sedikit Changi.
Gue ga explore banyak, karena timing gue kurang tepat, jadi gue cuma punya sejam, dikurangin waktu sarapan akhirnya ga banyak waktu untuk explore. Tapi overall Changi was also nice.
So that was it my trip, it’s crazy i knew. I didn’t even sleep all day that day, dan itu keadaannya juga gue langsung dari kantor berangkat kesana, so capek banget. Kenapa gue nekat, karena sebenernya gue pikir kapan lagi kesana, gue tau emang sebenernya deket, i could go there anytime even at weekend, tapi Singapore tuh bukan tujuan prioritas bagi gue. Karena disana pun cukup mahal. Even that day I spent like about $40 only for that 10 hours trip.
But overall i very like it, i try to enjoy it as much as i can. It’s been a new experience for me. Ada momen serem juga di Gardens by the Bay, itu sebenernya di momen itu gue lebih takut kalo gue bakal ngelanggar peraturan dari pada di culik atau apalah gitu. Karena itu jam 3, sepi banget, itu bener-bener literally gue doang yang keluyuran keluar, ditambah itu situasinya hujan berangin walau ga terlalu deras, jadi cuma gue orang gila yg berani dengan cuma bermodalkan payung. Dan dalam hati gue selama perjalanan tuh berkata kaya gini terus jujur: like man i could’ve been killed if it’s not in Singapore, i wouldn’t do this if it’s not Singapore.
But yeah, it was fun. I definitely wants to go there again someday, but next time with a proper plan.
That’s it for today, thank you! ☺️