Akhirnya kesampean nulis post travel! Memang jalan-jalan yang direncanakan mendadak selalu jadi haha. Colmar Tropical French Village ini letaknya ada di Bukit Tinggi, dan jaraknya sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat kota Kuala Lumpur. Disini kita bisa menikmati suasana arsitektur Perancis, selain French Resort ada juga Japanesse Village untuk merasakan hidup ala-ala Jepang lengkap dengan Kimono, rumah nature khas Jepang.
Di trip kali ini gue jalan bareng dengan 2 teman kantor gue, Mo dari Tunisia dan Linda dari Taiwan (yang baru masuk di kantor gue di minggu ini). Karena ada hari libur di hari Jumat, kita yang ingin pergi ke suatu tempat di KL yang tidak terlalu jauh dan bisa di nikmati selama satu hari, memutuskan untuk pergi antara ke Genting Highland atau Berjaya Hills. Kita akhirnya memilih Berjaya Hills.
Dari segi transportasi, setau gue hanya ada dua cara untuk menuju kesini, dengan bis atau mobil pribadi. Dan bisnya pun hanya jalan dari Berjaya Times Square. Sayangnya such a hassle untuk kita book bis, karena agak mendadak juga. Dan kita ga punya mobil pribadi, rent mobil pun ga worth it karena ga ada yg bisa nyetir dan kita pun hanya bertiga. Akhirnya kita pakai Uber.
Untuk pakai shuttle bis, kalian bisa beli secara online ke situsnya, atau beli langsung ke kounter bisnya di Berjaya Times Square. Harganya sekitar 66rm pulang pergi, yang ternyata sudah termasuk tiket masuk. Untuk kasus kita yang pakai uber, fare nya adalah sekitar 170rm pulang pergi untuk 3 orang. Dari aplikasi sebenarnya harganya sekitar 55-60 ringgit, tapi karena memang Uber nggak fixed fare jadi berubah.
DAN, gue lebih sarananin, kalo memang bisa, lebih baik untuk sewa kendaraan, atau bis. Karena, happen to us, kita kesulitan mencari Uber untuk pulang dari sana. Kita spend sekitar lebih dari 45 menit untuk mencoba finding driver, but no luck. Akhirnya karena driver awal kita yang nganterin pertama cukup baik, dia nawarin kita untuk telpon dia kalo itu memang terjadi, and yes itโs indeed happened. So, akhirnya kita telfon dia, tapi ya fare yang ia tentuin yaitu 100rm. Jadi, 70 fare dari KL ke sana, dan 100 fare untuk pulang.
Lanjut ke tempatnya, menurut gue tempatnya oke, tiket masuk ke resort ini sendiri adalah 15rm per orang, dan bukan cuma French Village aja, ada juga Japanesse Village, Botanical Park, Golf court dari yang gue baca juga ada Horse Ride Trails dan beberapa Extreme Outdoor Activity lain. Tapi kali ini kita cuma pergi ke Japanesse Village, Botanical Park dan tentu saja terakhir French Village!
Di trip kami ini, kita pergi ke Japanesse Village terlebih dahulu sebelum ke French karena posisi keduanya berbeda dan berjauhan. Untuk mengunjungi keduanya kita bisa gunain shuttle bus yang munculnya kira-kira 20-30 menitan sekali. Di Japanesse Village, ini lebih nature, lebih adem.
Karena dibuat bergaya Jepang, kita di suguhkan dengan rumah ala-ala Jepang, lengkap dengan alamnya. Suasananya chill, gue lihat ada rumah yang terlihat nyaman untuk yaitu untuk massage. Tapi harganya, super expensive. Sekeliling pohonya, ada gerbang yang seperti di desa tradisional Jepang, ada juga danau kecil dengan ikan koi juga di dalamnya. Kalian juga bisa coba sensasi pakai Kimono dan melihat pergelaran teh dengan harga 20rm dan 28rm. Lanjut ke Botanical Park, yang lebih ke nature walk, dimana benar-benar alam seperti hutan dimana disekeliling adalah pohon-pohon lebat. Hati-hati karena disini pun ada monyet liar.
Puas dari Japanesse Village, langsung kita menuju ke French Village. Impresi awal gue adalah cukup keren, karena di depan langsung disuguhi pemandangan kastil bergaya eropa yang unik (Yang ternyata di dalamnya itu adalah parkiran dan hall untuk convention gitu ๐). Dan tentunya pintu masuk ke dalam Village lengkap juga dengan jembatan kayunya. Lantainya pun bergaya batu.
Ternyata seluruh bangunan ini termasuk di atasnya sebenarnya adalah hotel resort. Kecewa, karena gue sempat berpikiran untuk naik ke atas untuk ambil foto. (Bahkan berpikiran untuk menyelinap, tapi ternyata pake kartu akses) ๐
Di dalamnya ada restoran, beberapa toko pernak-pernik dan juga area bermain untuk anak-anak yang menggunakan token, yang 1 tokennya sekitar 2rm. Untuk masalah makanan, gue hitung ada sekitar 6 atau 7 restoran dengan harga rata-rata 25rm keatas, dengan menu mostly western, sepertinya ada juga yang fine dining dan buka di malam hari untuk penghuni hotel mungkin? Karena, saat gue kesana di sore hari mereka belum buka.
Selain itu, mereka punya beberapa performance seperti stage dance, street dance, atau instrumen music yang keeropaan. Dan performance ini terjadwal jadi kita harus cek-cek jadwalnya. Untungnya gue bisa lihat salah satunya, sayangnya ga mengabadikannya haha
Ekspektasi gue awalnya tempat ini lebih besar, tapi ternyata tidak sebesar yang gue bayangkan. But overall, the place is fun, nice, weather is cool there, but not too cold. Dan sangat instagramable banget. I like it very much, and itโs worth it!!