Cerita Perjalanan Membaca Gue

Dengarkan versi audio dari tulisan ini di sini:

Bagi mereka yang baru pertama kali mengenal gue dari persona yang gue wujudkan di media sosial, mungkin akan mengasumsikan bahwa gue adalah orang yang sangat gemar membaca. Itu benar adanya memang, tapi pada kenyataannya gue tidak selalu adalah seorang yang gemar membaca, bahkan justru baru di masa-masa ini gue mulai kembali menggemarinya.

Untuk menceritakan perjalanan ini, izinkan gue untuk sedikit berjalan ke belakang ke masa kecil gue. Bukan ingin menyombongkan diri, tapi gue ingat pada masa itu gue sudah bisa lancar membaca atau dulu namanya calistung, yg pada masa itu membuat gue bisa masuk sekolah lebih dahulu di umur 5 tahun (gue gaktau apakah anak generasi sekarang bisa seperti itu).

Jadi memang kemampuan gue membaca sudah muncul sejak kecil, dan gue juga lahir besar dikelilingi juga dgn buku. Tapi pada masa itu, yang gue ingat adalah, gue justru senang membaca buku-buku serial pengetahuan umum, yang paling gue inget kala itu adalah Buku Pintar. Dan tentu saja selain itu, gue sudah demen membaca komik (manga).

Tampilan Buku Pintar dari Iwan Gayo versi lama

Masih ingat sekali momen ketika SMP, gue sering ke sebuah taman baca/rental baca buku di dekat sekolah gue saat itu, hanya untuk baca komik. Gue ingat, walau kelas gue jadwal masuk siang, gue akan tetap datang pagi dan menghabiskan waktu di taman baca itu sampai saatnya masuk kelas. (Nggak, gue gak pernah bolos terus seharian baca di sana seinget gue, tapi kalo bolos ngerental PS atau Warnet sih pernah) 😅.

Ahh, bagaimana rasanya gue merindukan momen-momen kecil itu.

Tapi ya itu berhenti di sana. Ketika itu gue tidak sebegitu banyak baca seperti sekarang ini, lebih banyak malah nge-game. Gue ingat, hari ketika Harry Potter keluar, banyak temen-temen gue sampai sebegitu heboh dan antusias sekali menyambutnya dan membicarakannya. Tapi tidak dengan gue.

Lompat dari masa SMP sampe masa kuliah sejujurnya gue tetep bukanlah seorang pembaca yang rajin. Memang, gue tetap baca selama durasi waktu itu, tapi lagi-lagi buku bacaan gue sangatlah terbatas ketika itu. Hanya sebatas novel horror Indonesia atau novel komedi Indonesia (novelnya Raditya Dika ketika itu yg terkenal), atau ya buku-buku yang praktikal.

Buku tentang sulap (iya gue pernah belajar sulap), robotik, dan pada akhirnya buku tentang komputer yang membuat gue kemudian di dunia ini sampai sekarang. Masih membaca komik, tapi kala itu sudah meninggalkan komik fisik karena sudah tau cara membaca komik secara gratis dan ilegal (Ini bukan suatu yang membanggakan tentu saja 🙈).

Sampai pada akhirnya 2016 (gue ingat karna ternyata itu waktu pertama kali gue menggunakan Goodreads), itu jadi momen di mana gue mulai kembali menemukan minat baca. Dan itu dimulai dari buku serial Maze Runner. Setelahnya gue mulai membaca dan membaca dan membaca dengan intensitas yang makin berkembang sampai pada saat ini.

Titik perubahan terbesar kedua adalah ketika di akhir tahun 2016 atau sekitar 2017 gue mulai mengenal Booktube, pada masa itu tidak ada yang namanya Bookstagram dan untuk Booktube sendiri, gue tau US dahulu sebelum ternyata melihat ada beberapa yang dari Indonesia.

Dari situlah gue mulai coba untuk makin sering membaca (yang pada awalnya hanya untuk konten sejujurnya). Tapi justru sekarang akhirnya lebih menikmati membacanya dari pada harus bikin kontennya. 😅

Dan ya itulah cerita perjalanan membaca gue. Bukan cerita yang luar biasa seperti yang gue biasa dengar dari teman-teman lain dimana banyak yang sudah lahir besar membaca banyak buku, sudah baca buku klasik dari dahulu dan sbgnya. Dan justru mungkin berbanding terbalik dengan mereka justru kehilangan “api” itu setelah bertambah umur.

Gue datang terbilang telat, tapi justru itu membuat gue malah sangat lapar sekali untuk ingin melahap sebanyak-banyaknya buku sekarang, dendam dari waktu masa remaja yang terbuang, yang membuat gue jadi malah sangat bergairah untuk membaca sekarang.

Baru saja awal tahun ini, malu untuk gue ungkapkan gue baru saja akhirnya membaca dan menghabiskan buku Harry Potter, seluruh serialnya, secara maraton, untuk pertama kalinya di umur gue yang sudah 26 tahun ini.

Di awal Februari tahun ini gue maraton Harry Potter untuk pertama kalinya dalam hidup gue

Perasaan yang begitu luar biasa menyenangkan, bisa kembali punya gairah dan antusias seperti itu.

Kiranya, yang ingin gue sampaikan dari cerita perjalanan gue adalah jangan merasa terlambat dan minder kalo kalian baru mulai menemukan kesenangan dalam membaca. Buat kalian yang mungkin bahkan kehilangan kobaran api dalam membaca juga, semoga kalian bisa dimudahkan untuk dipertemukan kembali dengan kebahagiaan itu, sudah banyak cara yang mudah untuk bisa menumbuhkan kembali minat itu. Dan yang terakhir adalah jangan terintimidasi dengan mereka yang lebih banyak membaca dari kalian, by the end of the day membaca itu tetap hal yang personal, jangan merasa diburu, nikmatin membaca sesuai dengan laju kenyamanan dan kemampuan kalian.

Terima kasih sudah membaca, happy reading!