[Binge-Watch] Review Film Marvel Black Panther

Black Panther di sutradai oleh Ryan Coogler, di bintangi oleh Chadwick Boseman, Michael B Jordan, Lupita Nyong’o, Martin Freeman dan bintang-bintang lainnya yg kalo disebut pun ga bakal ada yang tau. Terhitung ini adalah film nomer ke-18 (kalau gue hitung-hitung) dari Marvel Cinematic Universe, yang masuk ke fase 3 dari seri ini.

Gue sendiri ga ngikutin cerita komik original dari karakter Black Panther, tapi cukup menantikan setelah kehadirannya di film sebelumnya yaitu Captain America: Civil War. Dan film ini mengambil tempat tidak lama setelah kejadian di Civil War terjadi. Dimana di post credit di film itu sebelumnya, kita bisa melihat a glimpse of Wakanda.

Plot film ini adalah T’challa (Chadwick Boseman), kembali ke negara asalnya Wakanda setelah kejadian yang terjadi di Civil War untuk akhirnya menggantikan peran ayahnya, sebagai King of Wakanda setelah kematiannya.

Tapi di tengah jalan, T’challa harus bertemu dengan sosok Erik Killmonger (Michael B Jordan) seorang yang berasal dari Wakanda juga, yang datang untuk merebut tahta Raja Wakanda.

You’re a good man and it’s hard for a good man to be King

So, dari plot sebenernya film ini sangat sederhana, agak mirip juga sebenarnya dengan Civil War yang punya plot yang datang dari dendam masa lalu. Tapi disamping itu, adalah bagaimana T’challa berjuang menjadi raja yang baik dan bijaksana untuk Wakanda.

Disini kita akhirnya bisa lihat first look dari Wakanda, yang ternyata super amazing. Gue suka bagaimana arsitekturnya, semua kecanggihan dan alamnya, it’s so beatuiful, it’s really great. Wakanda adalah negara yang selalu disebut di beberapa film Marvel sebelumnya, yang terkenal dengan Vibranium nya. Negara yang disebut sebagai the third world country, yang ternyata menyimpan kekayaan luar biasa. Wakanda, adalah negara yang modern, teknologi dimana-mana, upfront, so advance, karena sumber vibranium yang mereka miliki. Sebagai sebuah negara, akhirnya kita bisa melihat kultur, sejarah, tradisi, dan bagaimana suku orang-orang Wakanda. Kita bisa lihat ada beberapa suku berbeda, dengan tampilan yang super unik. Yang menarik dan gue suka adalah aksen dari bahasanya yang sangat unik dan kental, which Boseman was speaking about it here.

Wakanda Black Panther

Dari karakter, Chadwick Boseman bermain sangat baik sebagai T’challa, bukan cuma bagaimana ia mengambil peran sebagai Black Panther, tapi juga memainkan perannya sebagai raja. We can feel his emotion, his confusion, his fear of being a king. Hal yang menarik dari film superhero adalah dimana kita bisa melihat bahwa they’re also a human being. Mereka punya titik lemah, dan kita bisa lihat T’challa disini mengalami struggle itu.

T'challa Black Panther

Michael B. Jordan, man, he nailed it. Berperan sebagai Erik Killmonger, he was so great. Ambisinya, egonya, emosinya, dominasinya sebagai villain sangat terlihat luar biasa. We can see it, we can feel it. Aktingnya menurut gue luar biasa. He lifts up the character i think, and even also the movie. Karena we can’t have a good hero without a good villain. Dan dia menjadi musuh yang menurut gue cocok dan terbaik di film ini yang membuat film ini menjadi balance. But, you know in superhero movie, villain will be defeated no matter what.

Erik Killmonger Black Panther

Membandingkan 2 karakter ini itu kaya ibaratnya tuh 2 tipe cowo berbeda yang satu cowok baik-baik yang selalu mikirin orang lain, bijak dan sebagainya dan yang satu lagi bad boy yang kelihatan keren. Dan kali ini gue milih bad boy. Gue lebih suka dengan akting Michael B. Jordan di film ini.

Nakia (Lupito Nyong’o) juga perannya luar biasa, bukan hanya perannya yang menjadi pendamping untuk T’challa (dan mantan pacar) juga peran dan pemikiran karakternya sebagai spy, yang memikirkan orang lain, tentang negara lain, tentang bagaimana Wakanda seharusnya membantu menurut gue sangat bagus. Dora Milaje, luar biasa, mereka adalah pasukan khusus Wakanda yang semuanya adalah wanita yang badass banget menurut gue. I still remember one line from Civil War movie: “Move or you’ll be moved”. Dan ternyata mereka even more badass when they are fighting. DAN Shuri (Leitia Wright), oh gue suka banget dengan aktingnya, karakternya, kecerdasannya dan komedinya menurut gue jadi salah satu pemanis juga di film ini. Chemistry abang adek dengan T’challa juga ini bisa jadi sibling goal banget.

Overall gue suka dengan film ini, ini bukan film yang terkeren atau terhebat dari Marvel menurut gue, tapi film ini ok atau lumayan bagi gue. Karena menurut gue memang ini bukan film yang benar-benar mencolok. Karena memang plotnya yang cukup sederhana yang menurut gue itulah mengapa film ini bekerja cukup baik. Figthting scenenya juga ga terlalu spesial, ada beberapa yang bahkan terkesan dull bagi gue. Tapi ada juga beberapa aksi yang memang keren contohnya adalah scene kejar-kejaran di Korea, selain itu gue juga suka beberapa visual effectnya, i also really love the suit! Komedinya pun menurut gue juga tepat, not too much tapi cukup.

Kalo di tanya dimana posisi Black Panther di dalam Marvel Cinematic Universe, film ini menurut gue adalah set up ke Avengers: Infinity War dimana di akhir keputusan T’challa yang akan membuka akses dan mulai membuka diri terhadap negara lain akan berpengaruh besar pada kelanjutan Marvel Cinematic Universe. Di tambah postcredit terakhir yang ada adalah referensi jelas menuju Avengers: Infinity War.

So, i’m excited for that. Gue masih mikir-mikir buat nulis versi spolier atau nggak, jadi tunggu aja.

Sekian review kali ini. Thanks for reading!

WAKANDA FOREVER!!